Pacu Jawi Di Minangkabau

Bercakap mengenai tradisi Minangkabau, ada satu tradisi yang unik dan mencabar di tanah Minang Barat Sumatera, terutamanya jika itu bukan Pacu Jawi. Pacu Jawi Di Minangkabau atau Pacu Sapi adalah persembahan yang sangat unik yang hanya wujud di Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat.

Biasanya pacu jawi diadakan di sawah yang berlumpur dan basah. Adakah anda ingin mengetahui selok-belok tradisi pacu jawi ini? Mari kita Tengok dilaman ini!

Permulaan Pacu Jawi di Minangkabau

Pacu Jawi Di Minangkabau
Gambar by jhoparianto

Pacu Jawi atau sering disebut pacuan lembu adalah tradisi permainan yang dikembangkan di Kabupaten Tanah Datar, provinsi Sumatera Barat. Permainan tradisional ini dipertandingkan setiap tahun dan hanya ada di 4 kecamatan di Kabupaten Tanah Datar. Yaitu kecamatan Rambat, kecamatan Pariangan, kecamatan Sungai Tarab dan kecamatan Lima Kaum.

Menurut literaturnya, Pacu Jawi telah ada selama beratus-ratus tahun yang lalu. Dimulai dalam kegiatan petani dikawasan setempat setelah musim menuai. Untuk mengisi waktu luang serta alat hiburan bagi masyarakat setempat, Pacu Jawi diadakan.

Berbeza dengan perlombaan sapi dekat pulau Madura ditanah Jawa yang biasanya diadakan ditanah kering. Peristiwa ini diadakan ditengah sawah masyarakat setempat yang selepas menuai padi dalam keadaan tergenang air dan berlumpur.

Untuk cara bermain, seorang joki menunggang sepasang lembu yang diapit oleh kayu bajak sambil memegang atau menggigit ekor kedua-dua ekor sapi itu. Sekiranya gigitan ekor lembu semakin kuat, lebih cepat lembu akan berlari. Apa yang unik dari pertandingan Pacu Jawi ialah sepasang lembu yang dipertandingkan hanya berlari sendirian tanpa lawan. Inilah yang menjadikan Pacu Jawi berbeza daripada pertandingan lain secara umum. Sementara itu, penentuan pemenang berdasarkan pada sama ada sepasang lembu lurus atau tidak berlari menuju garisan penamat. Selain menilai masa perjalanan di trek.

Falsafah Pacu Jawi

Dalam pertandingan Pacu Jawi ini, kita akan menengok lembu berjalan lurus dan yang tidak, dan beberapa lembu masuk ke ladang lain. Selain menilai kelajuan larian, tentunya lembu mesti berjalan lurus. Falsafah Pacu Jawi adalah bahawa walaupun lembu mesti diperlukan untuk berjalan lurus, apalagi manusia. Dan manusia yang boleh berjalan lurus tentu akan mempunyai nilai yang tinggi.

Pacu Jawi Di Minangkabau
Gambar by eko1810
Pacu Jawi Di Minangkabau
Gambar by Faridaridhwan

Kata Akhir

Begitulah Kelebihan dan tradisi Pacu Jawi Sumatera Barat Indonesia. Terdapat banyak faedah dari pertandingan pacu jawi ini. Selain kemudahan sosialisasi dan hiburan untuk masyarakat dan pelancong ke Tanah Minang. Ia juga dapat meningkatkan harga jual lembu yang dapat meningkatkan ekonomi penternak. Pacu jawi juga merupakan tradisi yang mesti dilestarikan iaitu aktualisasi nilai-nilai adat di tengah-tengah masyarakat Minang, Sumatera Barat.

WhatsApp
Facebook
Email
Twitter
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Telegram
Khasanah Minang

Khasanah Minang